Laporan Wartawan Grid.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Grid.ID - Kronologi tenaga honorer dianiaya murid beserta orang tuanya yang terjadi di Sulawesi Selatan terungkap.
Dari Polisi hingga kepala sekolah SMP 2 Galesong Sulawesi Selatan ungkapkan kronologi kejadian tenaga honorer dianiaya murid beserta orang tuanya di Sulawesi Selatan.
Salah satu kronologi tenaga honorer dianiaya murid beserta orang tuanya di Sulawesi Selatan adalah kejadian tersebut terjadi karena adanya pelecehan yang dilakukan oleh siswa.
Dunia pendidikan kembali tercoreng oleh ulah beberapa oknum.
Setelah kejadian murid yang menantang seorang guru di Gresik selesai, kini kembali muncul sebuah insiden baru.
Kali ini insiden terjadi di Sulawesi Selatan, tepatnya di SMP 2 Galesong, kecamatan Galesong Selatan, kabupaten Talakar.
Tersebar di sosial media sebuah video seorang staff sekolah yang dianiaya siswa beserta orangtuanya.
Dalam video tersebut nampak staff cleaning service dipukul oleh beberapa siswa hingga kepalanya bocor.
Nampak staff tersebut menahan sakit akibat pendarahan tersebut.
Baca Juga : Kronologi Kasus Vlog Idiot Ahmad Dhani yang Viral di Media Sosial
Dikutip dari Kompas.com dan Tribun Timur, berikut Grid.ID rangkum kronologi kejadian tersebut.
Pada hari Sabtu (9/2/2019), diketahui seorang tenaga honorer bernama Faisal Dg Pole sedang memungut sampah di luar kelas.
Kemudian, sebanyak lima siswa yang sedang keluar kelas mengejek Faisal dengan kata-kata kotor.
Baca Juga : Viral! Bocah SD Asal Solo Disunat Jin, Beginilah Pengakuan dari Pihak Keluarga Soal Kronologi Kejadiannya
Salah satu siswa diketahui memanggil Faisal dengan sebutan 'Pegawai Najis'.
Berdasarkan penuturan kepala sekolah, pelaku (siswa) memang terkenal nakal dan sering mengucapkan kata-kata kasar kepada para guru.
Merasa tidak terima dilecehkan, Faisal kemudian mendatangi siswa tersebut dan menamparnya menggunakan tangan sebanyak satu kali.
Baca Juga : Kronologi Tewasnya Aldama Taruna ATKP Makassar yang Dianiaya Senior, Korban Dipukul di Dada dan Tubuhnya
Siswa yang tidak terima kemudian pulang dan melaporkan kejadian tersebut ke ayahnya.
Orang tua yang emosi kemudian datang ke sekolah dan memerintahkan anaknya beserta teman-temannya untuk memukul Faisal.
Faisal kemudian dipukul oleh para siswa yang terlibat menggunakan gagang sapu dengan material besi.
Berdasarkan penuturan Kapolsek Galesong, Ikhsanuddin mengatakan pukulan tersebut membuat Faisal mengalami luka robek hingga kepalanya bocor.
Kemudian orang tua yang emosi tersebut juga ikut memukul Faisal sebanyak lima kali pada bagian kepala.
Selama kejadian berlangsung nampak seorang siswa merekam peristiwa tersebut.
Baca Juga : Kronologi Pembunuhan Mahasiswi UIN Palembang, Pelaku Kalap Perkosa Korbannya yang Sudah Jadi Mayat
Dalam video tersebut, insiden ini sampai menjadi tontonan para murid yang berada di sekolah tempat lokasi kejadian.
Faisal sebagai korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian agar peristiwa ini segera ditindak lanjuti.
Keempat siswa beserta orang tua yang terlibat kemudian dipanggil untuk diperiksa lebih lanjut oleh kepolisian.
Setelah memberikan laporan kepada polsek Galesong Selatan, kedua pihak kemudian dilakukan jalur mediasi.
Kapolsek Galesong Selatan, Ikhsanuddin mengatakan keduanya telah selesai bermediasi.
Kasus tersebut diketahui tidak dilimpahkan lebih lanjut ke Polres setempat.
Baca Juga : Kronologi Perselingkuhan Veronica Tan Menurut Fifi Lety, Ketahuan Hanya Gara-gara Sepatu Basah!
Faisal Dg Paulle membenarkan mediasi telah dilakukan.
"Betul. Sudah fix. Kami selesai mediasi. Kami sudah saling memaafkan," tutur Faisal Dg Paulle sebagai korban.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribun Timur |
Penulis | : | Angriawan Cahyo Pawenang |
Editor | : | Angriawan Cahyo Pawenang |