Ovulasi biasanya terjadi pada hari jumlah cairan berwarna "putih telur" terbanyak.
Ada produk yang tersedia untuk membantu meningkatkan produksi cairan serviks jika itu adalah masalah.
Baca Juga : Cindy Fatika Sari Ungkap Putrinya Tak Mau Cerita Soal Lawan Jenis kepada Sang Ayah, Kenapa?
2. Perubahan suhu tubuh basal
Ketika mendekati ovulasi, tubuh mungkin mengalami sedikit penurunan suhu, tetapi akan diikuti oleh peningkatan tajam saat ovulasi.
Peningkatan suhu adalah tanda bahwa ovulasi baru saja terjadi. Melacak suhu tubuh basal dapat membantu memprediksi kapan ovulasi akan terjadi.
3. Perubahan posisi serviks
Leher rahim mengalami banyak perubahan saat seorang wanita berovulasi.
Selama ovulasi, serviks akan lunak, terbuka dan lebih basah.
Selain itu, ada tanda-tanda ovulasi lain yang mungkin dialami wanita selain 3 gejala ovulasi utama.
Tanda ini disebut tanda-tanda sekunder dan mungkin tidak terjadi pada banyak wanita.
Source | : | Nakita.grid.id |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |