Grid.ID –Segala aktifitas penting yang dilakukan tubuh selurunya berpusat pada otak manusia.
Otaklah yang memerintahkan jantung berdetak, paru-paru bernapas, dan semua sistem fungsi di dalam tubuh.
Itulah mengapa sangat penting untuk menjaga otakmu bekerja dalam kondisi optimal dengan diet sehat.
Kinerja otak ternyata juga dipengarunhi lewat makanan yang kita konsumsi.
Baca Juga : Polisi Berperut Buncit di Thailand Wajib Masuk Kamp 'Belly Destruction'!
Beberapa makanan memiliki efek negatif pada otak.
Pengaruh ini di antaranya memengaruhi daya ingat, suasana hati, dan meningkatkan risiko demensia.
Dilansir oleh Helath Line, Kamis (21/3/2019), diperkirakan demensia akan memengaruhi lebih dari 65 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2030.
Untungnya, kamu bisa membantu mengurangi risiko penyakit ini dengan mengurangi konsumsi makanan tertentu.
Baca Juga : Stop Simpan Ponsel Pintarmu di 8 Tempat ini, Bahayanya Melibihi dari Radiasi
Ada 7 makanan yang buruk untuk perkembangan otak.
Bahkan kinerja otakmu bakalan menurun jika terlalu banyak mengonsumsi deretan makanan ini.
Minuman ini termasuk soda, minuman berenergi, hingga jus buah.
Selain bisa memperlebar ukuran pinggangmu, minuman manis ini juga bisa meningkatkan risiko terjangkit demensia.
Sirup jagung dengan fruktosa tinggi mungkin sangat berbahaya.
Ini menyebabkan peradangan otak dan mengganggu memori serta daya tangkap.
Namun, masih diperlukan studi lebih lanjut pada manusia.
Baca Juga : Terlanjur Kecewa, Baret Merah Kebanggaan Kopassus Ia Lempar Dihadapan Komandannya
Karbohidrat ini termasuk gula dan biji-bijian yang diproses, misalnya tepung putih.
Karbo jenis ini umumnya memiliki indeks glikemik tinggi.
Asupan tinggi karbohidrat olahan dengan indeks glikemik (GI) tinggi dan muatan glikemik (GL) dapat mengganggu memori otak.
Selain itu, tingkat kecerdasan juga menurun serta risiko demensia meningkat.
Lemak trans adalah jenis lemak tak jenuh yang bisa berdampak buruk pada kesehatan otak.
Lemak trans alami ditemukan pada daging dan susu.
Sementara lemak buatan ada pada margarin, makanan ringan, kue siap makan, dan kue kemasan.
Lemak trans dapat menimbulkan gangguan memori dan risiko Alzheimer.
Menghindari makanan yang mengandung lemak trans adalah upaya yang baik untuk diet.
Baca Juga : Satu Keluarga di Bantai Oleh Anggota Sekte, Kata-Kata Terakhir Sang Istri Bikin Merinding
Makanan olahan cenderung tinggi gula karena kerap ditambahkan lemak dan garam.
Jenis ini termasuk keripik, permen, mie instan, popcorn, saus dan fast food.
Makanan olahan berkontribusi terhadap kelebihan lemak di sekitar organ, terkait dengan penurunan jaringan otak.
Melakukan diet yang kebarat-baratan dengan konsumsi makanan olahan akan meningkatkan peradangan otak, merusak memori, hingga sawar darah otak.
Aspartame adalah pemanis buatan yang kerap digunakan dalam banyak produk bebas gula.
Orang-orang sering memilih produk ini dengan dalih ingin menghindari gula.
Aspartame juga ditemukan di banyak minuman ringan.
Kebanyakan konsumsi Aspartame dikaitkan dengan masalah perilaku dan kognitif.
Ini akan tetap berisiko meski secara keselruhan dianggap sebagai produk yang aman.
Baca Juga : Ngeri! Ginjal Pria ini Jadi Rusak Karena Terlalu Sering Minum Es Teh
Konsumsi berlebihan alkohol memiliki efek serius pada otak.
Hal ini bisa menyebabkan pengurangan volume otak, perubahan metabolisme, dan gangguan komunikasi.
Ibu hamil yang mengonsumsi alkohol akan berpengaruh pada perkembangan otak janin.
Ini juga terjadi pada remaja, yang mana otak mereka masih mengalami perkembangan.
Merkuri adalah kontaminan logam berat dan racun yang terkandung di jaringan hewan.
Sumber makanan utama merkuri pada manusia adalah makanan laut berjenis predator, misalnya hiu dan ikan pedang.
Merkuri jika tertelan akan menyebar ke seluruh tubuh dan terkonsentrasi di otak, ginjal, dan hati.
Merkuri bisa menyebabkan kerusakan komponen sel di otak, keterlambatan otak dan defisit perkembangan otak lainnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul “7 Makanan Ini Ternyata Bisa Menurunkan Kinerja Otak, Padahal Sering Dikonsumsi”
Source | : | TribunStyle |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |