Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Pelawak Ade Jigo baru saja kehilangan istrinya dalam bencana tsunami yang melanda Selat Sunda Desember 2018 lalu.
Kejadian itu membawa trauma tersendiri bagi Ade dan anak-anaknya.
Bahkan kedua putranya kerap menujukkan sikap pendiam saat melihat foto ibunya.
Hal itu Ade ungkapkan dalam tayangan YouTube Insert di kanal Trans TV.
"Memang berat ya untuk menghilangkan trauma," ungkap Ade seperti dikutip Grid.ID pada Kamis (25/4/2019).
"Tapi pelan-pelan saya belajar bahwa kita harus bangkit," lanjutnya.
"Kalau kita sedih terus ya kasihan juga almarhumah," imbuhnya.
Baca Juga : Usai Umrah, Olla Ramlan Kembali Pamer Pesona Cantik Saat Pakai Tunik Hijab Hitam yang Chic
Kadang Ade pun kerap menanyakan pada kedua putranya tentang mendiang sang istri.
Rindu itu sudah pasti, namun kadang sikap yang anak Ade tunjukan juga membuat Ade ikut sedih.
"Kadang saya suka bercandain gini ya, 'dek kangen bunda gak?', 'kangen', karena mereka memang sudah gak pernah bertanya," ujar Ade.
"Tapi saya selalu mengingatkan bahwa mereka pernah punya bunda, dan ini lho bunda kamu dulu," lanjutnya.
Baca Juga : Hengkang dari Dunia Artis, Bella Shofie Dapat Dukungan Penuh dari Suami untuk Berbisnis
Ade juga pernah secara tak sengaja melihat putra bungsunya masuk ke kamarnya.
Putranya tersebut masuk ke kamar untuk melihat foto Ade dan mendiang istrinya.
"Saya pernah lihat anak saya yang kecil itu masuk kamar," ujar Ade.
"Dia cuma datang, tidur, lihat foto saya sama almarhumah istri saya terus diem aja," lanjutnya.
Baca Juga : Hampir Tak Terekspos, Aurel Hermansyah Ternyata Pernah Pacari Verrell Bramasta
"Terus saya tanya, 'kenapa dek? Kangen sama bunda?' dijawab iya gitu aja,"
"Mungkin dia tidak bisa mengungkapkan ya, rasa kangen itu harus bagaimana,"
"Tapi dia menujukkan dengan sikap dia yang melihat foto itu," imbuhnya.
Salah satu cara Ade membuat anak-anaknya dapat melepas rindu adalah dengan berdoa bersama untuk mendiang istrinya.
Tak hanya selepas shalat, Ade turut mengajak kedua anaknya mendoakan almarhumah sebelum dan setelah bangun tidur. (*)
Penulis | : | Nesiana Yuko Argina |
Editor | : | Nurul Nareswari |