Grid.ID - Pertanda ketidaksuburan wanita selalu dikait-kaitkan dengan siklus tak teratur hingga alami haid dua kali dalam satu bulan.
Banyak yang menyebut bila siklus tak teratur hingga kerap alami haid dua kali dalam satu bulan adalah salah satu pertanda ketidaksuburan wanita.
Namun tak sedikit pula yang menyebut bila kerap alami siklus tak teratur atau haid dua kali dalam satu bulan sebagai pertanda ketidaksuburan wanita hanyalah mitos belaka.
Baca Juga: 3 Alasan Berat Badan Tidak Turun Meski Sudah Diet, Bukan Salah Program Diet loh, Memangnya Apa?
Lalu manakah yang benar?
Dilansir Grid.ID dari laman The Femme International, siklus bulanan yang tidak teratur adalah kondisi ketika siklus mentruasi menjadi lembih lambat, lebih cepat, lewat beberapa bulan tidak terjadi sama sekali atau terjadi dua kali dalam satu siklus.
Menstruasi adalah proses meluruhnya dinding rahim dan disertai pendarahan yang kerap dialami setiap wanita dewasa setiap bulannya.
Baca Juga: Tips Kesehatan, 5 Cara Menjadikan Area Kewanitaan Wangi, Selamat Tinggal Bau!
Siklus menstruasi pada umumnya terjadi setiap 28 sampai 36 hari dan berlangsung selama 3 sampai 7 hari per siklus.
Normalnya, setiap wanita akan mengalami 11 hingga 13 kali siklus dalam satu tahun.
Setiap wanita pun memiliki siklus menstruasi yang berbeda-beda satu sama lain.
Baca Juga: Jadi Andalan Hadapi Tamu Bulanan, Pembalut Wanita Ternyata Pertama Kali Diciptakan Bagi Para Pria
Umumnya perbedaan siklus ini dipengaruhi oleh gaya hidup dan aktivitas hormon dalam tubuh.
Namun ada saja wanita yang mengalami siklus bulanan yang tak teratur.
Tak hanya tidak teratur, kadang kali bahkan ada yang sampai mengalami haid hingga dua kali dalam satu bulan.
Melansir laman Nakedpress, siklus menstruasi dikatakan tidak teratur bila:
1. Siklus menstruasi yang berlangsung kurang dari 21 hari.
2. Siklus menstruasi lebih panjang atau tak terjadi lebih dari 35 hari tapi kurang dari 90 hari.
3. Tak mengalami menstruasi dalam waktu 3 bulan berturut-turut.
4. Pendarahan menstruasi berlangsung lebih lama dengan volume banyak.
Siklus menstruasi yang tidak teratur ini dapat disebabkan oleh banyak faktor.
Namun terdapat tiga faktor utama yang kerap kali menjadi penyebab siklus menstruasi yang tak teratur yakni hormon, gaya hidup dan stress.
Kerap kali siklus menstruasi yang dialami para wanita setiap bulannya biasanya dikait-kaitkan dengan tingkat kesuburan organ reproduksi wanita.
Banyak yang bilang bila kerap mengalami siklus bulanan yang tak teratur hingga haid dua kali dalam satu bulan adalah salah satu pertanda ketidaksuburan wanita.
Namun apakah pernyataan ini benar adanya?
Melansir artikel pada Hello Sehat, faktanya siklus menstruasi memang ada hubungannya dengan tingkat kesuburan organ reproduksi wanita.
Tetapi bukan berarti mentah-mentah siklus menstruasi punya hubungan dengan ketidaksuburan wanita.
Wanita dengan siklus menstruasi yang tak teratur kerap kali berhadapan dengan ketidakpastian soal kehamilan.
Baca Juga: Berbahaya Bagi Kesehatan, Berikut 4 Jenis Kesepian, Ikuti Tesnya dan Cari Tahu Tingkat Kesendiranmu!
Pada umumnya, wanita dengan siklus menstruasi yang normal memiliki kesempatan berada di masa subur sebanyak 13 kali.
Namun bila wanita tersebut memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur, maka cukup sulit untuk menentukan kesuburannya karena masa ovulasinya yang tak pasti.
Masa ovulasi yang tak beraturan menyumbang sekitar 30 hingga 40% dari semua kasus ketidaksuburan.
Memiliki siklus yang tidak teratur, tidak menstruasi sama sekali, atau perdarahan abnormal sering menunjukkan kondisi ovulasi yang abnormal atau anovulasi.
Kondisi ovulasi yang tidak konsisten ini memperkecil kesempatan wanita untuk mengalami kehamilan.
Siklus menstruasi tidak teratur bisa membuat merencanakan kehamilan jauh lebih sulit, tetapi bukan berarti tidak subur sama sekali.
Baca Juga: Cara Potong Kuku yang Benar, Ikuti yuk Biar Nggak Cantengan!
Tak perlu berkecil hati, di masa teknologi maju seperti ini kondisi siklus menstruasi yang tak teratur bisa diakali dengan berbagai cara.
Mulai dari mengubah pola gaya hidup, diet, menyeimbangkan hormon dan kerja syaraf hingga rutin berolahraga.
(*)
Source | : | Hello Sehat,The Femme International,Naked Press |
Penulis | : | Tata Lugas Nastiti |
Editor | : | Tata Lugas Nastiti |