Namun, setelah pengambilalihan, penjara ini diubah menjadi penjara ekologis pertama di dunia.
Ada sekitar 100 tahanan di penjara ini, dan para tahanan ini semua bersalah karena melakukan kejahatan.
Namun, mereka diperlakukan sangat terhormat dan memiliki kehidupan yang nyaman, dengan ruangan yang besar, kamar tidur pribadi lengkap dengan peralatan di dalamnya.
Bahkan, para tahanan tidak perlu memakai pakaian tahanan, dan seolah-olah tinggal di rumah sendiri.
Selain itu, para tahanan juga bekerja dan memiliki hak memilih pekerjaannya sendiri, ada yang menjadi peternak, petani, koki, penjual toko kelontong, tukang, mekanik, hingga operator.
Mereka bekerja dan mendapatkan gaji, namun uang gaji mereka baru bisa diambil setelah mereka dibebaskan dari penjara.
Jadi, setelah keluar dari penjara mereka memiliki tabungannya sendiri.
Baca Juga: Mengenal 6 Tipe Sakit Kepala, Pahami Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya!
Hasilnya banyak tahanan yang memiliki antusiasme untuk bekerja.
Mereka mengambil inisiatif untuk melakukan semua pekerjaan.
Menurut keterangan, seorang tahanan yang dibebaskan dari penjara, bisa membawa uang sekitar 1,5 juta Krona Norwegia (Rp2,4 miliar) saat dibebaskan dari penjara. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Bukannya Tersiksa, Para Penjahat yang Dihukum di Pulau Terpencil Ini Justru Bahagia Karena Hal Berikut
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |