GridPop.id - Salah satu warisan budaya Indonesia yang legendaris adalah kebaya.
Seiring waktu, kebaya semakin lama semakin berkembang.
Saat ini, kebaya pun kian banyak digemari dengan berbagai model dan variasi.
Namun, tak menghilangkan maknanya sebagai sebuah keanggunan dan kebanggan diri seorang perempuan.
Maka itu, kebaya harus tetap dilestarikan.
Atas dasar itu, terselenggaralah acara Wanita Berkebaya 2020 di Sleman City, Yogyakarta.
Acara Wanita Berkebaya 2020 ini diselenggarakan Kamis, 21 Februari kemarin kerjasama antara MATRA (Masarakat Adat Nusantara), SRITA (Srikandi Masyarakat Adat Nusantara), dan DPD Tiara Kusuma DIY yang turut didukung oleh Sleman City dan Shinta Bella.
Banyak pagelaran kebudayaan hingga beragam kontes dari berbagai kategori budaya yang disuguhkan, seperti kontes busana kebaya.
Acara ini pun mengundang banyak antusiasme masyarakat, terbukti dengan banyaknya pengunjung yang datang.
Ada yang datang sendiri, berdua, sampai hadirnya beragam komunitas di Yogyakarta hingga komunitas lintas wilayah dan pulau.
Nah, salah satu yang turut datang adalah anggota alumni Perempuan Inspiratif NOVA (PIN) dari tahun 2009 sampai 2017.
Baca Juga: Tak Menitikkan Air Mata saat Suaminya Tewas, Wanita Ini Malah Merasa Iba saat Pembunuhnya Diringkus
“Tentu, kami datang ke acara ini ingin ikut melestarikan kebaya dan batik milik Indonesia. Selain itu, sekaligus mempererat silaturahmi dengan reuni anggota PIN lintas generasi,” ujar Rochmatun Nisa, ketua panitia reuni Perempuan Inspiratif NOVA 2020, sekaligus ibu PIN 2013.
Menariknya lagi, dengan tingginya jumlah pengunjung yang datang, acara ini berhasil memecahkan rekor pengenaan kebaya nusantara terbesar.
Pemecahan rekor ini disahkan oleh “Royal World Records” for Cultural Diversity and World Peace, dengan harapan wanita Indonesia menjadi agen perdamaian dunia.
Baca Juga: Tak Menitikkan Air Mata saat Suaminya Tewas, Wanita Ini Malah Merasa Iba saat Pembunuhnya Diringkus
“Saya enggak mengira antusiasmenya sebesar ini. Tadinya targetnya hanya 2.020 orang yang datang, tapi ini sampai 2.500 orang lebih. Sangat bersyukur. Hahaha,” ujar Soekeno, Direktur Utama Sleman City Hall.(*)