Grid.ID - Asmat merupakan salah satu kabupaten yang ada di provinsi Papua.
Sedangkan Agats adalah ibu kota dari Kabupaten Asmat.
Hari ini, Presiden Joko Widodo tengah bertandang ke kabupaten tersebut.
Dikutip dari laman Kompas pada Kamis (12/04/2018), Presiden Jokowi didampingi oleh Ibu Negara Iriana dalam kunjungannya ke Papua kali ini.
Mereka tiba di Pelabuhan Agats sekitar pukul 12.40 WIT.
Menurut rencana, Presiden yang berasal dari Solo ini akan menghadiri sejumlah acara di Kabupaten yang baru saja diserang KLB campak dan gizi buruk itu.
Pertama Jokowi akan menemui ibu-ibu yang ada di sana dan meminta masukan terkait peningkatan kualitas hidup di sana.
Jokowi juga akan meninjau salah satu proyek infrastruktur di Agats berupa instalasi penampungan air bersih dan Jembatan.
(BACA:Kisah Inspiratif Chelsea Islan Saat Bersama Anak-anak Papua, yuk Simak!)
Selain itu, Jokowi juga dijadwalkan untuk mengunjungi salah satu museum di Agats.
Dan yang terakhir, Jokowi dan Iriana direncanakan mampir ke salah satu pasar tradisional yang baru dibangun oleh Pemerintah.
Selain beberapa kunjungan di atas, ada beberapa fakta menarik tentang kunjungan Jokowi ke pulau paling timur Indonesia ini.
Melansir dari beberapa sumber, Grid.ID telah mengumpulkan beberapa fakta menarik terkait kunjungan presiden Jokowi ke Papua kali ini.
1. Presiden menggunakan kendaraan listrik
Presiden dan rombongan mengendarai sepeda motor listrik untuk menghadiri setiap acaranya.
Ternyata, motor listrik adalah alat transportasi yang utama di Kabupaten ini.
2. Mendapat kado spesial dari warga Asmat
Dalam kunjungan kerjanya kali ini Jokowi mendapat kado spesial dari para warga di Kabupaten di Asmat.
Seperti yang dikutip Grid.ID dari laman Tribunnews pada Kamis (18/04/2018), Jokowi mendapat anugerah nama adat "Kambepit" dari warga setempat.
Ternyata, gelar ini ditujukan untuk Kepala Negara yang juga disebut "Panglima Perang Asmat".
Penganugerahan nama adat dan gelar ini dilaksanakan setelah Jokowi turun dari helikopter dan menginjak tanah Asmat untuk pertama kalinya.
(BACA:Salju Abadi di Papua, Kekayaan Alam yang Dimiliki Mimika)
3. "Kambepit" adalah nama Panglima Perang
Nama "Kambepit" diambil dari nama salah satu Panglima Perang Suku Asmat pada zaman dahulu.
"Kambepit" juga merupakan tokoh adat yang membawa perubahan bagi masyarakat Asmat.
Mungkin, penganugerahan nama adat dan gelar ini merupakan bentuk dari harapan warga Asmat sendiri untuk Presiden Jokowi.
(BACA:Keren! Joan, Kontestan Indonesian Idol Asal Papua Sukses Bawakan Tembang dari Diva Indonesia)
4. Presiden diberi dayung oleh oleh tetua adat setempat
Dayung, untuk apa ya?
Dalam penganugerahan nama adat dan gelar itu, para tetua adat menyerahkan dayung kepada Presiden Jokowi.
Para tetua berharap agar Jokowi menggunakan dayung ini untuk mendayung perahu republik dan memimpin masyarakat agar tidak melenceng dari tujuan negara.
Mereka juga percaya, jika Sang Panglima Perang akan memimpin masyarakat Asmat ke masa depan yang lebih baik.
5. Menjadi Presiden Indonesia pertama yang menginjakkan kaki di tanah Asmat
Jokowi menjadi Presiden Republik Indonesia pertama yang menginjakkan kakinya tanah Asmat.
Sejauh ini, Jokowi memang menjadi presiden yang paling sering melakukan blusukan.
(BACA:Mulia Banget, Vega Darwanti Kenang Cita-cita Jupe Bikin Masjid, Sudah Terwujud Mesjid Megah Di Papua)
Ia sudah menginjakkan kakinya hampir di semua pulau di Indonesia.
Mulai dari pulau yang terbesar sampai pulau yang terkecil di Indonesia.
Source | : | Tribunnews.com,kompas |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |