"Tujuannya biar warga di rumah, tapi kenyataannya malah banyak warga yang menonton. Akhirnya sepakat untuk sementara kita hentikan karena malah mengundang massa. Takutnya terjadi kesalahan," sambungnya.
Diakui Anjar, ide menggunakan pocong portal untuk menjaga kampung iru awalnya gara-gara melihat berita pocong viral di sebuah media Korea Selatan.
Baca Juga: Ditanya Rahasia Poni Cetarnya, Lisa Blackpink Malah Terkekeh Kaget dengan Pertanyaan Peserta
Foto dua warga menggunakan kostum pocong itu kemudian menyebar setelah diunggah kembali oleh warga dengan tulisan "Portal Antimainstream" dan diberitakan media Korea Selatan, SBS.
Artikel berjudul "Pencegahan Covid, Desa di Indonesia Sampai Dijaga Hantu Pocong" itu ditulis dalam huruf Hangul.
"Dalam keterangan di pemberitaan menyebut, foto diambil di Tukrejo, Purworejo," lanjut Anjar.
Karena foto tersebut telanjur viral, Anjar dan sejumlah warga menggagas kembali ide pocong portal untuk menjaga kampung mereka.
Sayangnya karena implementasi tidak berjalan sesuai tujuan, pocong portal itu pun dihentikan sementara.
Sebelumnya, warga kampung mereka memang pernah memakai kostum pocong saat malam 1 Suro pada tahun 2019.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunnews Maker |
Penulis | : | Nesiana Yuko Argina |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |