Berdasarkan data aduan yang diterima pada bulan Maret, tercatat setidaknya hanya 10 kasus KDRT.
Kemudian menurun di bulan April menjadi 8 kasus dan di bulan Mei menjadi 4 kasus.
"Untuk Juni ini hanya 2 kasus yang setelah dicek ternyata aduan tersebut sudah muncul sebelum adanya pandemi."
"Yang jelas, sampai Juni ini tidak ada peningkatan kasus signifikan," katanya lebih lanjut.
Hal ini sangat kontras jika mengingat pemberitaan oleh Global Times beberapa waktu lalu di mana banyak pasangan di Tiongkok yang justru mengajukan cerai setelah sebulan karantina mandiri di rumah.
Baca Juga: Ngamuk hingga Hampir Celakai Seorang Warga, Ular Piton Sepanjang 8,5 Meter Ditebas Hidup-hidup!
"Sebagai hasil dari pandemi, banyak pasangan telah terikat satu sama lain di rumah selama lebih dari sebulan jadi sering konflik," terang petugas publik dari Distrik Yanta bernama Han.
Kota Xi'an di ibu kota Provinsi Shaanxi, Tiongkok Barat Laut bahkan melaporkan adanya lonjakan permintaan perceraian hingga telah mencapai batas yang ditentukan oleh kantor.
(*)
Source | : | Tribun Jogja,Globaltimes.cn |
Penulis | : | Arif Budhi Suryanto |
Editor | : | Nesiana Yuko Argina |