Setelah bulan-bulan awal ini, bayi yang disusui terus menerima antibodi ibu melalui ASI.
Baca Juga: Yuk Kenali Penyakit Anemia di Masa Kehamilan dan Cara Mengatasinya
7. Fungsi plasenta tanpa kontrol langsung dari sistem saraf
Plasenta luar biasa, yang berkembang hanya dari sperma dan sel telur, berfungsi tanpa kendali langsung dari sistem saraf.
Plasenta tidak mengandung sel saraf, sehingga tidak dapat dikendalikan langsung oleh otak atau sumsum tulang belakang.
Plasenta berkembang dan berfungsi tanpa terhubung ke otak ibu.
Sungguh menakjubkan, bukan?
8. Plasenta adalah satu-satunya organ sekali pakai
Memang, kita memiliki beberapa organ sehingga kita dapat bertahan hidup, tetapi plasenta adalah satu-satunya organ yang dapat dibuang.
Plasenta berkembang bersama bayi dan dirancang untuk dikeluarkan secara alami setelah bayi lahir.
Itu dibuat untuk satu tujuan, jadi ia melayani tujuannya dan kemudian meninggalkan tubuh.
Setiap kehamilan yang sehat berkembang dengan plasenta baru, yang dipasangkan dengan sempurna untuk memberi makan bayi baru.
9. Saat plasenta pergi, ASI memulai tugasnya
Meskipun mungkin bukan plasenta itu sendiri yang menghasilkan ASI ibu baru, namun hal itu berperan.
Ketika plasenta terlepas, itu memicu produksi prolaktin.
Prolaktin adalah hormon yang bertanggung jawab untuk produksi susu.
10. Plasenta bisa menjadi suplemen
Dalam catatan, placentophagy (makan plasenta) telah digunakan sejak tahun 1500-an untuk pengobatan tradisional Tiongkok.
Mungkin tidak ada penelitian berskala besar yang membuktikan manfaat placentophagy, tetapi banyak sumber dan manfaat yang dikutip, seperti:
· Menyeimbangkan hormon setelah melahirkan
· Peningkatan tingkat energi
· Mengurangi perdarahan pascanatal
· Peningkatan suplai susu
Plasenta menyediakan semua yang dibutuhkan bayi, bahkan dapat menyediakan beberapa kebutuhan pascakelahiran.
(*)
Source | : | belly belly |
Penulis | : | Devi Agustiana |
Editor | : | Deshinta Nindya A |