Grid.ID - Pagelaran Jakarta International Contemporary Dance Festival (JICON Dance Fest) yang digagas oleh Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) resmi dibuka.
Pembukaan JICON Dance Fest sendiri dihelat langsung di Creative Hall MBloc Space, Jakarta Selatan, Rabu (13/10/2021).
Bowo Alpenliebe atau yang dikenal dengan Bowo TikTok turut berpartisi mengisi pembukaan JICON Dance Fest.
Ia mengatakan bahwa acara seperti ini harus diadakan secara terus-menerus, selain menjadi sarana hiburan di tengah pandemi Covid-19, juga merupakan sebuah motivasi bagi penggiat seni untuk terus mengasah kemampuannya.
"Tadi aku ikut nari-nari juga. Cuma senang-senang aja karena diundang, terus kita kolaborasi bareng sama teman-teman di JICON," ucap Bowo Alpenliebe usai mengisi pembukaan JICON Dance Fest.
"Harus diadakan terus, fungsinya juga buat pelajaran juga lah ya. Buat nari-nari juga, itu kan pelajaran seni budaya ya buat anak-anak remaja kayak kita umur 15 tahun tuh positif banget," sambungnya
Sejalan dengan itu, Bowo berharap JICON Dance Fest dalam berkembang lebih baik lagi kedepannya.
Selebriti TikTok ini mengatakan acara seperti ini juga bisa menjadi ajang kreatif bagi masyarakat pada umumnya.
"Ya harapanya pasti berkembang terus, semoga maju terus ya. Iya, ini ajang kreatif," harapnya.
Pembukaan JICON Dance Fest itu juga diisi dengan perbincangan ringan tentang tari dan ekosistemnya yang dibahas oleh beberapa pihak.
Beberapa dari mereka adalah Avianti Armand dari Simpul Seni DKJ, Rama Thaharani dari SEACN, Ketua Komite Tari DKJ Yola Yulfianti, dan Wendi Putranto yang mewakili Mbloc Space.
"DKJ selaku mitra Gubernur Provinsi DKI Jakarta melaksanakan perannya dalam memberikan advokasi yang terkait dengan pemajuan kesenian di Jakarta," kata Ketua Pengurus Harian DKJ Danton Sihombing, Rabu (13/10).
Dalam acara ini, terdapat beragam program yang dipersembahkan dengan tujuan menghubungkan seniman tari, pertunjukan, dan media baru masyarakat sehingga ekosistem seni khususnya tari agar tetap terjaga dan mendapatkan tempat di masyarakat.
Baca Juga: Tanpa Kamera, Baim Wong Temui Kakek Suhud hingga Keduanya Sepakati Hal Ini
Adapun rangkaian program tersebut adalah Choreo Talk Tukar Tangkap Koreografi Indonesia (TTKI) Artistik Development Program (14-15 Oktober) yang digelar daring.
Ada pula Digital Dance Lab yang merupakan program eksperimental antara koreografer dan seniman media baru mulai 16 Oktober.
JICON Dance Fest juga menghadirkan kolaborasi internasional antara Indonesia dan Jepang, yang diwakili oleh teman-teman berkebutuhan khusus dari komunitas dan mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta dengan masyarakat berkebutuhan khusus dari Tanpopo-No-Ye Osaka, Jepang.
Selain itu, ada juga kolaborasi JICON Dance Fest dengan Kinani Festival dengan Director Artistic Quito Tembe Yodine yang melibatkan seniman Maputo De Idio. Karya kolaborasi itu mulai tayang pada tanggal 23-24 Oktober.
Rangkaian acara JICON Dance Fest nantinya akan ditutup dengan screening Festival Film Internasional IMAJITARI pada tanggal 28-30 Oktober.
Dibagian akhir, akan ada Dance Talk bersama seniman Jerman, Chantal Akerman, seniman Indonesia yang saat ini berdomisili di Australia, Patrick Gunawan Hartono, dan penari Indonesia Florentina Windy dari Dansity.
"Beragam program eksperimentasi yang ada di dalam festival ini, ke depannya JICON Dance Fest akan menjadi sebuah platform yang mandiri dan membentuk ekosistemnya sendiri, sambil membawa semangat keterhubungan di dalamnya," ucap Ketua Komite Tari DKJ, Yola Yulfianti.
(*)
Penulis | : | Dianita Anggraeni |
Editor | : | Dianita Anggraeni |