Pakar Thailand Andrew McGregor Marshall mengatakan, "Seluruh lantai dipenuhi dengan barang antik dan harta benda khas dari Thailand."
"Para wanita itu membuat pertaruhan besar, dengan harapan untuk kekayaaan dan kesuksesan diri mereka sendiri dan keluarganya," katanya.
"Yang lain menyerah, karena takut jika menolaknya akan menerima konsekuensi besar," jelasnya.
Tinggal di Jerman di tengah lockdown, Raja Vajilangkorn melewatkan hari penobatannya di Thailand, menandai sejak dia diangkat sebagai raja baru beberapa tahun lalu.
Minggu sebelumnya, dia sempat kembali ke Thailand dari Bandara Munich setidaknya sekali, untuk memeriksa alat pelindung di Bangkok.
Namun, itu hanya berlangsung singkat, selebihnya dia disebutkan kembali lagi ke hotel dan tinggal di Jerman.
Kabar tentang ketidakhadiran Raja telah memicu kecaman di media sosial Thailand.
Namun, mereka yang menghina dan mengkritik raja justru bisa dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
Banyak rakyatnya menyindir di media sosial dengan membuat hastag, 'Mengapa kita membutuhkan raja?'.
Vajiralongkorn naik tahta pada 2016, menggantikan ayahnya yang sudah memerintah sejak 1946.
Menurut tradisi kerajaan di Thailand, raja yang berkuasa dipandang seperti dewa dan semi-ilahi, dia sangat dihormati dan dipuja oleh rakyatnya.
Raja harus duduk paling tinggi, daripada lainnya dan selama pidato, kaki raja harus berdiri dengan tinggi setidaknya di atas kepala orang-orang sekitarnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul, Bukan Sekadar Pemuas Nafsu, Selir Raja Thailand Dianggap Layaknya Unit Militer Pasukan Khusus yang Punya Pangkat
Source | : | intisarionline.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |