"Orang puasa itu, sehabis makan sahur kan 14 jam tidak masuk makanan, pada waktu dia tidak kemasukan makanan, kadar gula di darah itu akan menurun. Apalagi yang tidak makan sahur, akan semakin rendah," jelasnya.
Selain itu, ia juga menyebutkan bahwa melewatkan makan sahur dapat menyebabkan metabolisme tubuh menurun.
Sehingga, tubuh lebih mudah terserang penyakit.
Hal ini dapat berakibat buruk bagi kesehatan tubuh, terlebih dalam situasi pandemi yang belum benar-benar usai.
Selain itu, apabila kita tidak makan dan minum saat waktu sahur, kita tidak memiliki energi untuk menjalankan puasa selama satu hari penuh.
Sedangkan, dikutip Grid.ID dari TribunKesehatan pada Jumat (11/3/2022), Archana Baju, seorang ahli diet klinis di Rumah Sakit Burjeel, Abu Dhabi, mengatakan bahwa melewatkan makan sahur sangat tidak baik bagi tubuh.
Archana Baju menyarankan agar tidak melewatkan makan sahur saat puasa Ramadan.
Ia menjelaskan bahwa makan sahur ini menjadi waktu di mana kita mengisi energi untuk berpuasa seharian penuh.
Selain itu, pemilihan menu makan sahur juga harus tepat untuk memenuhi kebutuhan energi dalam tubuh.
Sayuran segar bisa menjadi salah satu pilihan tepat untuk mengisi energi selama berpuasa.
Baca Juga: Ramadan 2022, Apakah Melakukan Donor Darah Dapat Membatalkan Puasa? Berikut Penjelasannya
"Makan sahur harus kaya akan makanan sehat yang mengandung protein seperti oatmeal, keju, buah-buahan dan sayuran segar. Pilih opsi yang paling sehat dan paling bijaksana," ujarnya.
(*)
Source | : | Kompas.com,tribunkesehatan |
Penulis | : | Mahdiyah |
Editor | : | Ulfa Lutfia Hidayati |