Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri
Grid.ID - Tragis, seorang polisi yang seharusnya mengayomi dan melindungi masyarakat, justru malah 'membunuh' anak kandung sendiri.
Ya, meski tidak sengaja, seorang polisi wanita (polwan) malah menewaskan anak kandung sendiri yang masih berusia 3 tahun.
Mengutip Daily Mail, peristiwa nahas itu terjadi di di Mississipi, Amerika Serikat, pada September 2016 silam.
Seorang polwan bernama Cassie Barker akhirnya ditangkap pihak kepolisian setelah membuat putrinya, Cheyenne Hyer, tewas.
Kejadian bermula saat polwan sekaligus ibu ini baru menyelesaikan shift patroli 12 jam.
Saat itu, Cassie Barker membawa putrinya keluar dengan mobil patroli.
Namun, Cassie Barker berpikir pendek dengan meninggalkan sang putri di dalam mobil patroli saat ia 'bertemu' dengan atasannya.
Polwan itu mengaku telah meninggalkan putrinya, Cheyenne, selama 4 jam di dalam mobil yang terkunci.
Dia beralasan, jika AC mobilnya dibiarkan dalam kondisi menyala saat itu.
Namun ia tak memperhatikan jika suhu udara kala itu mencapai 37 derajat celsius.
Karena itu, udara yang masuk ke dalam mobil hanyalah udara panas.
Alhasil gadis kecil berusia 3 tahun itu tewas setelah terpanggang di dalam panasnya mobil patroli sang ibu.
Cheyenne meninggal dunia saat sang ibu tengah selingkuh dengan atasannya yang bernama Ladner.
Bahkan, sang ibu sempat ketiduran setelah asyik berhubungan badan dengan bosnya.
Alangkah kagetnya ketika Cassie menemukan putrinya kepanasan di dalam mobil hingga suhu badannya naik sampai 41,6 derajat celcius.
Sayang, nyawa Cheyenne tak tertolong lagi walau sudah dibawa ke rumah sakit.
Atas perbuatannya, Cassie Barker divonis hukuman penjara maksimal 20 tahun oleh hakim Larry Bourgeouis.
"Kau meninggalkan darah dagingmu sendiri di dalam mobil, sementara kau asyik berhubungan sex dengan AC yang dingin di dalam rumah," ujar hakim Bourgeouis.
Ayah kandung Cheyenne, Ryan Hyer, sangat menyesali kejadian ini, sampai menyalahkan dirinya sendiri.
"Setiap aku melihat mobil patroli, aku melihat Cheyenne kesulitan bernapas."
"Ini salahku. Kehidupanku seakan berubah menjadi neraka. Tak ada hukuman berat yang dapat mengembalikannya (Cheyenne) ke pelukan kami," ungkap Ryan, dikutip Grid.ID dari The Sun.
Beda dengan Cassie Barker, selingkuhannya sekaligus atasannya itu, tidak didakwa hukuman apapun.
Namun, Ladner dipecat secara tak hormat dari satuan kepolisian setempat karena dianggap lalai dalam pekerjaannya.
Ladner pun mengaku tidak mengetahui bahwa Cassie telah meninggalkan anaknya di dalam mobil patroli.
(*)
Source | : | Dailymail.co.uk,Grid.ID,Sunherald.com |
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Nesiana |