Laporan Wartawan Grid.ID, Hana Futari
Grid.ID - Kondisi gizi anak-anak ternyata masih menjadi problem di Indonesia terutama Pulau Jawa dan Sumatera.
Berdasarkan penelitian terbaru dari Studi South East Asian Nutrition Surveys II (SEANUTS II), angka stunted dan anemia masih terbilang tinggi.
Kondisi tersebut didominasi oleh anak-anak usia 5 tahun ke bawah.
"Angka stunted anak usia 5 tahun masih tinggi dan didominasi oleh anak laki-laki dibanding perempuan," ujar Dr. dr Dian Novita Chandra, M.Gizi selaku salah satu peneliti dalam SEANUTS II dalam acara Media Launch di Kawasan Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2022).
Rata-rata angka stunted di wilayah Jawa dan Bali untuk kategori anak dibawah 5 tahun mencapai 28,4 persen.
Dengan penjabaran untuk anak laki-laki berada di angka 29,4 untuk anak laki-laki dan 27,3 untuk perempuan.
Hasil tersebut juga dipengaruhi dari wilayah tempat tinggal anak-anak yang diteliti.
"Kalau kita lihat dari area tempat tinggal. Terutama sangat berbeda kalau dari pedesaan lebih tinggi daripada di kota," terangnya.
SEANUTS II sendiri merupakan penelitian yang fokus pada nutrisi, gizi, pertumbuhan dan kebugaran anak.
Dilakukan dalam rentang waktu 2019-2021, sampel dari penelitian ini adalah anak-anak di 21 kabupaten dan 15 provinsi di Pulau Jawa dan Sumatera.
Penelitian ini diselenggarakan oleh PT FrieslandCampina dan bekerjasama dengan universitas dan lembaga penelitian di Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Thailand.
Andrew F Saputro, Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia membeberkan tujuan dari dilaksanakannya SEANUT II
"Pada akhirnya kami berharap hasil dari studi ini bisa menjadi data komplementer karena kita tahu di Indonesia sudah ada beberapa studi-studi serupa yg ingin memprofiling soal kesehatan dan gizi," kata Andrew F Saputro.
"SEANUTS ini kita berharap para stakeholder bisa menjadi kan sebagai data juga diharapkan segala kepentingan bisa meneruskan fungsi regulasi atau program-program intervensi gizi yang lebih kena dan tepat sasaran dan ujungnya bagaimana nanti kita bisa meningkatkan status gizi dan kesehatan anak-anak di Indonesia," lanjutnya.
Selain Indonesia, sampel dari penelitian SEANUTS II juga mencakup anak-anak dari Malaysia, Thailand dan Vietnam.
(*)
Penulis | : | Hana Futari |
Editor | : | Silmi |