Grid.ID - Innalillahi wa innaillaihi rojiun, kabar duka datang tepat di Hari Pahlawan, pada (10/11/2022).
Tepat di Hari Pahlawan, seorang pendonor ginjal dan kornea mata dikabarkan meninggal dunia.
Sebutan pahlawan kemanusiaan pantas disematkan untuk pendonor ginjal dan kornea mata yang meninggal dunia pada Hari Pahlawan tersebut.
Pahlawan kemanusiaan itu telah pergi untuk selamanya.
Fransiska Ncis meninggal setelah setahun dia mendonorkan ginjalnya.
Dia mendonorkan ginjalnya pada 9 November 2021 silam untuk seorang pria bernama Budi.
Fransiska Ncis meninggal tepat pada Hari Pahlawan, 10 November 2022 kemarin di di RS Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat.
Tak hanya mendonorkan ginjal, perempuan berhati mulai tersebut juga mendonorkan kornea matanya.
Pesan itu sudah disiapkan oleh Fransiska Ncis sebelum meninggal dunia.
Fransiska telah mendonorkan kornea matanya ke Lions Eye Bank Jakarta.
"Bagi keluarga, teman dan semua orang yang (mungkin) mengenal saya, tolong bantu menjadi "pengingat" jika ajal saya sudah tiba. Dengan menghubungi Lions Eye Bank Jakarta. Saya telah resmi mendaftar untuk mendonorkan organ kornea mata, setelah saya dinyatakan meninggal nanti,"tulisnya.
Baca Juga: Oddie Agam Tak Sempat Terima Donor Ginjal dari Penggemar
"Untuk teman-teman yang kemarin bertanya ingin menjadi pendonor organ ketika meninggal nanti, donor kornea mata adalah salah satunya,"sambungnya.
"Mari, kita masih bisa bermanfaat untuk sesama, ketika kita meninggal nanti. Kita masih bisa "hidup" walau di dalam raga orang lain. Jangan bawa organmu ke surga, di sini lebih banyak yang membutuhkan. Berkah Dalem,"tutupnya seperti yang dikutip dari Tribunjateng.com.
Jauh sebelumnya, Fransiska Ncis juga mengunggah tulisan yang isinya sungguh mengharukan.
Tulisan itu dibuatnya sehari sebelum mendonorkan ginjalnya kepada pria yang tak memiliki hubungan keluarga dengannya.
Berikut tulisan Fransiska Ncis sehari sebelum mendonorkan ginjalnya pada 9 November 2021 silam.
Besok adalah hari bersejarah bagi saya, Selasa 9 November 2021.
Hari ini adalah hari terakhir saya bisa merasakan sebagai manusia berginjal dua. Besok, saya akan melihat satu ginjal saya berada di raga orang lain. Kepingan dari diri saya menjadi jawaban hidup dari pergumulan dan penantian hidup seseorang.
Besok mulai jam setengah 7 pagi, saya akan didorong menuju kamar bedah operasi. Diawal saya akan dianastesi (bius total), lalu dipasang selang yang masuk ke tenggorokan saya selama proses operasi berlangsung, serta alat-alat penunjang medis lainnya. Karna selama tubuh saya dibius, alat-alat lah yang akan memonitor tubuh saya selama proses pembedahan pengambilan ginjal berlangsung.
Umur tidak ada yang tau. Karna waktu bukan kita yang punya. Untuk itu: Saya mohon maaf, apabila saya mempunyai salah atau menyakiti hati, kepada siapapun itu. Baik saya sadari ataupun tanpa saya sadari.
Sekali lagi, saya mohon doa untuk operasi saya besok pagi. Agar semua berjalan lancar, dan begitupun setelah saya siuman. Atau bagi siapapun yang baru membaca status ini besok pagi, mungkin saya sudah berada di dalam kamar operasi.
Manusia akan berusaha yang terbaik, sisanya biarkan Tuhan yang bekerja.
Semoga kita bisa berjumpa kembali setelah saya siuman, dan kembali pulih untuk menyapa sanak saudara dan teman-teman semua.
Sehat selalu untuk kita semua. Jangan pernah lelah berbuat baik.
"..pakailah hidupku sebagai alatMU, seumur hidupku."
Berkah Dalem
- Fransiska Ncis -
Proses donor ginjal oleh Fransiska ncis ke Budi pun berjalan sukses.
Budi yang dulu mengalami sakit ginjal sudah bisa berkerja kembali.
Ungkapan bahagia pun disampaikan oleh Fransiska Ncis melalui unggahan di media sosialnya.
"Penerima ginjalku Mas Budi hari ini sudah mulai ngantor lagi full day, setelah hampir 2 tahun mengalami sakit gagal ginjal (fungsi ginjal tinggal 3 persen) dan gak bisa masuk kerja begitu lama.
Melihat dia berseragam & wajahnya cerah penuh semangat, saya jadi TERHARU & ikut BAHAGIA (love). Dia Ke kantor dan Pulang kantor. "
Kini, Fransiska Ncis Meninggal Dunia
Meninggalnya Fransiska Ncis menjadi trending topik di media soaial. Khususnya di Facebook, namanya dalam pencarian populer, Kamis (10/11/2022).
Kabar meninggalnya Fransiska Ncis ini diinformasikan langsung oleh teman-temannya melalui media sosial.
"Selamat jalan sahabatku, adikku tersayang Fransiska Ncis. Semoga mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan. I will miss you, sist.."tulis Rudi S Kamri, Kamis (10/11/2022).
"Seorang sahabat menyodorkan kisah Fransiska Ncis ini kepada saya. Saya tertarik dan tersentuh dengan perjuangan kemanusiaannya yang luarbiasa. Ada yang menyebutnya dengan perempuan berhati bidadari karena mendonorkan ginjalnya. Saya pernah membaca ungkapannya yang menyelinap ke hati siapapun yang mendengarnya. Organ tubuhmu tak diperlukan di surga, tapi diperlukan di dunia. Hari ini dia pergi. Pulang kepada pencipta-Nya. Pada hari pahlawan negeri ini, berpulang seorang pahlawannya....! Pahlawan kemanusiaan. Namanya Fransiska Ncis," tulis Herry Tjahjono.
“Hari ini, kawan saya, Fransiska Ncis telah dipanggil pulang menghadap Tuhan Yang Maha Esa akibat sakit yang beliau idap. Beristirahatlah dengan tenang bersama Bapa Jesus Christ di Surga wahai orang baik dan pahlawan kemanusiaan,” tulis James Windsor melalui cuitannya di akun Twitter pribadinya @JamesSmithUK.
Informasi yang dihimpun Tribun, Fransiskan Ncis yang bernama asli Fransiska Adhitya Anggraini, meninggal dunia pada Kamis (10/11/2022) pukul 08.00 WIB pagi, di RS Umum Daerah Tarakan, Jakarta Pusat.
Sementara, jenazah Fransiska akan dibawa dan dimakamkan di Yogyakarta oleh keluarganya.
"Di Rumah Duka Carolus, jam 20.30 jenazah Fransiska Ncis akan dibawa ke Rumah Duka RS Panti Rapih Yogyakarta. Pemakamannya besok di Jogja. Selamat jalan orang baik.
Rumah Duka RS Panti Rapih Yogyakarta. Jl. Cik Di Tiro No.30, Samirono, Terban, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55223 (0274) 563333,"tulis Imam Arief Poero Palilingan.
Fransiska Ncis dikenal sahabatnya sebagai sosok yang berhati mulia dengan sosial tinggi yang kerap membantu sesama.
Mengutip dari kanal YouTube Pribadinya, Fransiska Ncis mendonorkan ginjalnya kepada orang lain yang bukan anggota keluarganya atau tidak adanya ikatan darah dengannya.
Fransiska Ncis sendiri mendonorkan ginjalnya secara cuma-cuma tanpa bayaran sedikitpun. Hal ini dilakukannya karena memang ingin membantu orang yang membutuhkan donor ginjal.
“Donor ginjal ini tidak dijual, namanya donor pasti bukan jual ya. Saya memberikan ginjal secara sukarela. Ginjal juga tidak boleh diperjual belikan,” ucap Fransiska Ncis semasa hidupnya sebagaimana dikutip dari kanal Youtubenya.
Fransiska Ncis, telah pergi untuk selamanya.
Fransiska Ncis menjelaskan, perjuangannya untuk menjadi pendonor cukup sulit. Hal ini karena regulasi pihak rumah sakit.
Dia mengatakan, untuk menjadi pendonor tanpa adanya hubungan darah sama sekali butuh hal yang matang. Bahkan, untuk lolos persyaratan sebelum melakukan tes kesehatan membutuhkan waktu 3 minggu.
“Butuh waktu lama untuk lolos jadi pendonor, minggu ketiga dinyatakan lolos dan itu senangnya luar biasa. Karena kalau enggak sedarah itu cukup sulit untuk melakukannya,” jelas Fransiska Ncis kala itu.
Fransiska Ncis menjadi pendonor ginjal berawal dari kisah donor darah.
Fransiska mengisahkan, kala itu seorang pria bernama Budi (calon penerima) membutuhkan transfusi darah. Namun, karena kondisi tidak memungkinkan, Fransiska menyarankan adik Budi bernama Eko mencari pendonor lainnya.
Karena kondisi Budi sangat membutuhkan ginjal, tapi tak ada yang cocok, baik dari keluarga Budi itu sendiri. Akhirnya, Fransiska berinisiasi untuk mendonorkan ginjalnya yang kebetulan cocok.
Fransiska Ncis pun melakukan proses donor ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Proses dari awal pendaftaran hingga pascaoperasi membutuhkan waktu 10 bulan.
Fransiska pun resmi mendonorkan ginjalnya pada 9 November 2021.
Tulisan netizen menghiasi lini masa media sosial atas kepergian Fransiska Ncis.
Selamat Jalan Pahlawan Kemanusiaan:
Oleh: Hetty Helena Setyapurnama.
RIP! Fransisca Ncis.
Bertepatan dengan hari Pahlawan 10 Nov, kamu juga jadi “pahlawan kemanusiaan”
Hatiku sekelabu awan di Bandung sore ini, karena kepergianmu sayangku Sisca Ncis
Setahun yang lalu mami mengenalmu, dan kamu sudah menempati hatiku Sisca, tidak pernah terbayang ada orang sebaik dan setulus kamu dalam soal kemanusiaan, ginjalmu yang merupakan organ vital kau berikan pada kakak salah satu sahabatmu tanpa pamrih, kamu seperti tau tidak akan berlama lama dalam dunia ini, sehingga tindakanmu sangat tepat sekali, berguna bagi sesama.
Semalam saat masuk Apt di Bandung, sempat terpikir ingin ngajak kamu healing di Bandung, sambil senyum2 pikiranku , kamu harus bobo di ranjang, ga boleh di sofa takut ga kuat sofanya, dan ternyata saat itu kamu sudah dalam keadaan kritis karena dehidradasi dan pagi ini kamu mungkin mengalami cardiac arrest, ahirnya membuatmu pergi selamanya.
Pertemuan terahir 12 hari yang lalu, kita makan rame2, bercanda dan ketawa2 dan tidak ada tanda2 itu adalah pertemuan terahir kita, sebelum berpisah kita sudah merencanakan pertemuan berikutnya sambil mau nyanyi2 dan Babeth ditugaskan untuk mencari perangkat utk nyanyi Bersama.
Kini kamu sudah dalam pelukan Yesus di Surga, kamu sudah tidak akan merasakan kesedihan dan kegalauan lagi dalam menjalani kehidupan ini, kamu sudah bahagia bersama para malaikat di surga.
Maafkan mami sayang, ga bisa melihat dirimu untuk yang terahir kalinya, karena lagi ada tugas di Bandung, baru bisa pulang besok, tapi do’a mami akan selalu menyertaimu , sampai jumpa ditempat “penantian”
Banyak kenangan bersamamu terutama saat pertemuan terahir, kita ketawa sampil terpingkal2 gimana caranya berfoto dengan hasil yang maksimal. Love you darling Sisca, bahagialah disana Bersama Bapa di Surga
#tetapberbuatkebaikan love u Sisca,"
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Pahlawan Kemanusiaan Itu Kini Telah Pergi Untuk Selama-lamanya, Selamat Jalan Fransisca Ncis (*)
Source | : | Tribunjogja.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Novita |