Laporan Wartawan Grid.ID, Citra Kharisma
Grid.ID - Memasuki bulan rajab, timbul berbagai pertanyaan tentang apakah diperbolehkan melaksanakan puasa untuk membayar utang Ramadhan bersamaan dengan puasa sunnah rajab?
Sebagaimana diketahui bahwa bulan Rajab adalah satu dari 4 bulan Haram yakni Rajab, Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Muharram.
Di dalam bulan-bulan tersebut termasuk bulan Rajab, terdapat beberapa amalan sunnah ang dapat dilakukan untuk mendekatkan diri pada Allah SWT salah satunya adalah puasa Rajab.
Lantas, apakah diperbolehkan bagi umat muslim untuk melaksanakan puasa membayar utang Ramadhan bersamaan dengan puasa sunnah Rajab?
Malnsir laman resmi Nahdatul Ulama, bahwa melaksanakan puasa qodho Ramadhan dengan puasa sunnah Rajab diperbolehkan.
Bahkan menurut Syekh al-Barizi, melaksanakan puasa qodho Ramadhan juga secara otomatis mendapatkan pahala dari puasa bulan Rajab.
Penjelasan di atas didasarkan atas keterangan dalam kitab Fathul Mu’in beserta hasyiyahnya, I’anatuth Thalibin sebagai berikut:
وبالتعيين فيه النفل أيضا فيصح ولو مؤقتا بنية مطلقة كما اعتمده غير واحد (وقوله ولو مؤقتا) غاية في صحة الصوم في النفل بنية مطلقة أي لا فرق في ذلك بين أن يكون مؤقتا كصوم الاثنين والخميس وعرفة وعاشوراء وأيام البيض أو لا كأن يكون ذا سبب كصوم الاستسقاء بغير أمر الإمام أو نفلا مطلقا (قوله بنية مطلقة ) متعلق بيصح فيكفي في نية صوم يوم عرفة مثلا أن يقول نويت الصوم ( قوله كما اعتمده غير واحد) أي اعتمد صحة صوم النفل المؤقت بنية مطلقة وفي الكردي ما نصه في الأسنى ونحوه الخطيب الشربيني والجمال الرملي الصوم في الأيام المتأكد صومها منصرف إليها بل لو نوى به غيرها حصلت إلخ زاد في الإيعاب ومن ثم أفتى البارزي بأنه لو صام فيه قضاء أو نحوه حصلا نواه معه أو لا وذكر غيره أن مثل ذلك ما لو اتفق في يوم راتبان كعرفة ويوم الخميس انتهى
“Dan dikecualikan dengan pensyaratan ta’yin (menentukan jenis puasa) dalam puasa fardlu, yaitu puasa sunnah, maka sah berpuasa sunnah dengan niat puasa mutlak, meski puasa sunnah yang memiliki jangka waktu sebagaimana pendapat yang dipegang oleh lebih dari satu ulama. "
“Meski puasa sunnah yang memiliki jangka waktu, ini adalah ghayah (puncak) keabsahan puasa sunnah dengan niat puasa mutlak, maksudnya tidak ada perbedaan dalam keabsahan tersebut antara puasa sunnah yang berjangka waktu seperti puasa Senin-Kamis, Arafah, Asyura’ dan hari-hari tanggal purnama. Atau selain puasa sunnah yang berjangka waktu, seperti puasa yang memiliki sebab, sebagaimana puasa istisqa’ dengan tanpa perintah imam, atau puasa sunnah mutlak”.
“Berpuasa di hari-hari yang dianjurkan untuk berpuasa secara otomatis tertuju pada hari-hari tersebut, bahkan apabila seseorang berniat puasa beserta niat puasa lainnya, maka pahala keduanya berhasil didapatkan." (Syekh Zainuddin al-Malibari dan Syekh Abu Bakr bin Syatha, Fathul Mu’in dan Hasyiyah I’anatuth Thalibin, Surabaya, al-Haramain, tanpa tahun, juz 2, halaman 224).
Baca Juga: Doa Hari Pertama Puasa Ramadan 2023, Bisa Menghapus Dosa-dosa dan Dapat Pahala Berlimpah
Penjelasan serupa juga diutarakan oleh Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Niam Sholeh.
Pihaknya menjelaskan bahwa menggabungkan puasa Rajab dengan puasa qodho Ramadhan sah dan diperbolehkan.
"Meng-qodha puasa Ramadhan itu sah dan diperbolehkan bagi yang masih memiliki utang puasa."
"Malah hukumnya wajib, karena harus segera dibayarkan utang puasa Ramadhannya," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/2/2023).
Ia juga mengatakan bahwa utang puasa Ramadhan dapat dilaksanakan di waktu-waktu puasa sunnah seperti puasa Senin dan Kamis.
"Selain di bulan Rajab, mengganti utang puasa Ramadhan juga bisa dilakukan pada puasa hari Senin dan hari Kamis juga," ujarnya.
(*)
Pantas Irish Bella Klepek-klepek, Begini Perlakuan Haldy Sabri ke Anak Tiri, Rela Lakukan Ini saat Ditinggal Syuting Istri, Netizen Salut
Source | : | Kompas.com,nu.or.id |
Penulis | : | Citra Widani |
Editor | : | Citra Widani |