Laporan Wartawan Grid.ID, Ragillita Desyaningrum
Grid.ID – Suasana duka masih menyelimuti aktris Ira Wibowo karena kepergian sang ayah, R. Wibowo Wirjodiprodjo.
Ayah dari Ira Wibowo ini mengembuskan napas terakhirnya di usia 94 tahun pada Sabtu (14/10/2023) pukul 18.30 WIB.
Beberapa hari sebelum meninggal dunia, rupanya Ira sempat berfoto bersama sang ayah lalu diunggah ke Instagramnya.
Meski demikian, aktris 55 tahun ini tak mempunyai firasat apa-apa pada saat itu.
Ia mengungkapkan bahwa pada saat itu ia memang sedang bercanda dengan sang ayah.
Ayahnya juga sering meminta Ira untuk tidur di sampingnya, hingga akhirnya Ira berinisiatif untuk mengambil foto bersama.
“Nggak, memang lagi pengin aja karena memang lagi bercanda sama Papa."
"Dia suka ngajak ‘Sini’, maksudnya tidur di sampingnya, terus kita lagi bercanda iseng aku foto,” kata Ira ketika ditemui di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (15/10/2023).
Meski demikian, di hari kepergian sang ayah, Ira memang menyadari ada gelagat tak biasa dari sang ayah.
Biasanya ayahnya bersemangat jika ditawarkan Ira untuk dibawakan makanan kesukaannya.
Baca Juga: Ayahanda Dikebumikan di Taman Makam Pahlawan, Ira dan Ari Wibowo: Papa Bahagia Luar Biasa
Namun pada saat itu, ayahnya hanya menggeleng-geleng dan sama sekali tidak terlihat bersemangat.
Menyadari ada yang aneh, mantan istri Katon Bagaskara ini langsung menghubungi anggota keluarga yang lain.
Termasuk adiknya, Ari Wibowo, yang kemudian langsung berkunjung membawa kedua putranya.
“Papa tuh paling senang makan spaghetti carbonara. Aku tanya ‘Papa nanti mau dibawain apa? Mau dibawain spaghetti carbonara nggak?’. Biasanya dia tuh pasti (ngasih jempol) semangat," tuturnya.
"Ini dia nunduk, geleng-geleng. ‘Mau duren?’ Nunduk geleng-geleng. Jadi aku udah ngerasa ini beda dari biasanya,” ungkap Ira.
“Makanya aku langsung hubungi Ari, aku juga hubungi Ibu, kayaknya mendingan kalau bisa datang segera ke Bangka, Papa kayak kurang semangat,” lanjut Ira.
Meski menunjukkan gelagat tidak biasa, Ira tak pernah mengira bahwa itu pertanda bahwa ayahnya akan pergi.
Alasannya menghubungi keluarga adalah supaya bisa datang dan memberikan semangat kepada ayahnya.
“Waktu itu nggak harus berarti Papa mau pergi, tapi paling nggak kalau ada istrinya, ada anaknya, dia mungkin bisa lebih semangat,” pungkas Ira.
(*)
Penulis | : | Ragillita Desyaningrum |
Editor | : | Ayu Wulansari K |