Ibu korban hingga saat ini masih belum mengetahui alasan terduga pelaku kepada anaknya.
"Saya nggak tahu, waktu memandikan kelihatan ada memar di perut, sepertinya ditekan sama pelaku, saya nggak tahu penyebabnya," ujar ibunda korban.
Dirinya juga sebelumnya pernah berkunjung ke rumah pelaku dan tidak mendapatkan kejanggalan apa pun.
"Baik saja, saya nggak curiga. Saya kemarin, bilang kecapekan habis dari jalan sehat Hari Santri, dicarikan dukun pijat badan, yang mencarikan ya besan saya," tuturnya.
Nurul juga mengatakan bahwa dirinya kerap diberi oleh-oleh oleh setelah mengunjungi rumah besannya di Pasuruan.
Setelah kehilangan anaknya, Nurul berharap kasus dapat diselesaikan dan pelaku akan mendapatkan hukuman yang seberat-beratnya.
"Dihukum seberat-beratnya, dihukum seadil-adilnya. Kalau orang meninggal ya berarti sudah meninggal, jadi dihukum seberat-beratnya," ujar Nurul.
Diketahui sebelumnya korban sedang mengandung anak pertama dan dalam usia kehamilan 7 bulan.
(*)
Source | : | Tribunnews.com,Surya.co.id |
Penulis | : | Grid. |
Editor | : | Silmi |