Perempuan yang akrab disapa Eta tersebut menyatakan bahwa sejak awal ia telah merencanakan untuk melanjutkan studi di Surabaya, mengambil program studi Ilmu Gizi pada tahun 2019.
Ia juga mengunjungi kampus yang menyediakan jurusan tersebut.
"Pertama kali tiba di Surabaya, itu umur 25 tahun, karena harus mengikuti pendidikan jadi biarawati dulu," kata Eta, ketika dihubungi melalui telepon, Jumat (29/9/2023).
Eta pada awalnya telah mendaftar di salah satu perguruan tinggi swasta, namun akhirnya membatalkan keputusannya.
"Saya coba keliling ke kampus itu, tapi hati saya tidak tertarik, padahal sudah membayar pendaftaran. Akhirnya diberi saran teman ada kampus lain, tapi Islam, tapi NU kok kata dia," jelasnya.
Akhirnya, Eta bersama seorang teman, mengenakan seragam biarawati, memutuskan untuk mengunjungi kampus Unusa di Jalan Raya Jemursari.
"Mungkin orang di Unusa jarang didatangi biarawati, jadi orang pada melihat ke kita, tapi tetap beranikan diri masuk. Tapi saya berharap diterima," ucapnya.
Pada saat itu, kata Eta, seorang petugas di loket pendaftaran mahasiswa baru bertanya di mana orang yang akan berkuliah.
"Saya jawab kalau saya yang mau mendaftar berkuliah, mbaknya penasaran apakah setiap hari pakai baju ini (biarawati), ya saya jawab kami memang diwajibkan pakai pakaian ini," ujar dia.
Tidak lama setelah itu, perempuan yang sebelumnya tinggal di gereja Katolik Palangkaraya, Kalimantan Tengah, langsung diterima oleh pihak kampus untuk melanjutkan studi.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunStyle.com |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |