Grid.ID - Pilot Susi Air diketahui disandera KKB Papua selama hampir setahun.
Begini nasib pilot Susi Air sekarang usai disandera KKB Papua selama hampir setahun.
Philips Methrtens ternyata masih hidup dengan penampilan miris.
Beberapa waktu lalu, pilot Susi Air yang bernama Philips Methrtens sempat buat heboh masyarakat Indonesia gegara disandera Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
Melansir dari TribunTrends.com, Baru-baru ini, gambar terkini pilot tersebut tersebar yang masih berada di bawah kendali KKB Papua.
Pada Natal tanggal 25 Desember 2023, KKB Papua mengedarkan gambar terkini sang pilot.
Ternyata, Philip yang masih hidup kini mengalami perubahan penampilan yang dramatis.
Pilot Susi Air ini terlihat kurang terawat.
Di foto itu, Philips tampak telah memiliki rambut panjang.
Terakhir kali informasi tentang keberadaan pilot asal Selandia Baru ini muncul pada akhir Mei 2023.
Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, menyatakan bahwa personelnya telah menganalisis penyebaran gambar tersebut dan memastikan bahwa itu merupakan dokumentasi terbaru dari sang pilot.
"Antara waktu pengambilan foto dengan waktu unggahnya itu hanya beda 1-2 hari saja," ujarnya di Jayapura, Selasa (2/1/2024).
Mengenai lokasi pengambilan foto pun telah diketahui.
"Foto itu sekitar-sekitar itu juga, di daerah Yuguru," cetusnya.
Faizal, yang sebelumnya menyatakan bahwa Egianus Kogoya telah terpisah dari Philip selama lebih dari enam bulan, mengakui bahwa pihak keamanan telah mengetahui pergerakan kepala KKB di wilayah Nduga tersebut.
Meskipun demikian, penegakan hukum tidak dijalankan karena berkaitan dengan keselamatan pilot yang dijadikan sebagai sandera.
"Pergerakan Egianus menuju lokasi pilot termonitor, tidak ada upaya penangkapan karena saat ini masih proses negosiasi," terangnya.
Pemerintah Akui Pilot Susi Air Disandera KKB Pimpinan Egianus Kagoya
Beberapa waktu lalu, kabar pilot Susi Air yang bernama Philips Methrtens disandera KKB Papua yang membuat heboh masyarakat Indonesia.
Pemerintah mengkonfirmasi bahwa pilot dari maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens (37), telah menjadi tawanan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang dipimpin oleh Egianus Kagoya.
"Tadi ada yang tanya, apakah betul ada penyanderaan di Papua? Iya. Si Methrtens itu disandera oleh kelompok Kagoya, itu disandera, dan kami sedang melakukan (cara) persuasif," ujar Menko Polhukam Mahfud MD usai rapat dengan Komisi III DPR di Gedung Nusantara II Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/2/2023).
Mahfud menyatakan bahwa keselamatan tawanan saat ini menjadi prioritas utama. Oleh karena itu, pemerintah sedang melaksanakan pendekatan persuasif terhadap KKB.
"Tapi kami tidak menutup opsi lain. Kami persuasif agar (pilot) bisa bebas, selamat, damai, tanpa kisruh dan ribut, tapi tidak menutup opsi lain," kata Mahfud.
Namun, Mahfud belum menjelaskan secara rinci apa yang dimaksud dengan 'pilihan lain' tersebut.
Sebelumnya, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, mengonfirmasi bahwa KKB telah menyebarkan foto dan video yang menunjukkan pilot Philips bersama mereka.
Dalam rekaman tersebut, pilot Philips terlihat bersama sejumlah orang bersenjata laras panjang. Foto dan video itu telah tersebar di media sosial.
Berdasarkan dokumentasi tersebut, Saleh menyimpulkan bahwa pilot Philips berada bersama KKB yang dipimpin oleh Egianus Kagoya.
"Pada rekaman video yang beredar tersebut KST (kelompok separatis teroris) telah mengakui telah melakukan aksi teror membakar pesawat Susi Air dan melakukan penyanderaan pilot Susi Air," kata Saleh dalam siaran pers Pendam XVII/Cenderawasih, Rabu ini.
Saleh juga menyatakan bahwa tuntutan KKB sudah mereka dengar.
TNI-Polri, menurut Saleh, terus melakukan pencarian secara maksimal, melibatkan semua pihak termasuk tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan pemerintah daerah.
"Termasuk melibatkan semua pihak baik para tokoh agama, tokoh masyarakat maupun tokoh adat serta pemerintah daerah," ujar Saleh.
Pilot Philips, warga negara Selandia Baru, bersama lima penumpang lainnya mengalami hilang kontak sesaat setelah mendarat di Bandara Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa (7/2/2023).
Pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY diduga dibakar oleh KKB yang dipimpin oleh Egianus Kogoya sesaat setelah mendarat.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyatakan bahwa pilot dan lima penumpang melarikan diri ke arah yang berbeda.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunTrends.com |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |