Beruntungnya peristiwa tersebut tak menimbulkan korban jiwa.
"Jalan sepanjang kurang lebih 35 meter tersebut amblas, namun beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," lanjut Yendri.
Kepala Pusat Riset Kebencanaan Geologi Organisasi Riset Kebumian dan Maritim BRIN, Adrin Tohari menyebut pergerakan tanah ini diduga karena faktor hujan deras yang terus menerus.
"Gerakan tanah yang terjadi itu tipe nendatan, biasanya akibat kenaikan muka air tanah selama musim hujan lebat kemarin," terangnya.
"Saya duga terdapat lapisan batu lempung yang kedap air sehingga mengontrol pembentukan dan kenaikan muka air tanah di lapisan tanah di atas lapisan batu lempung," tambahnya.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Ayu Wulansari K |