Pihaknya juga menyayangkan insiden yang tidak pantas dicontoh oleh generasi muda itu.
"Kami menyayangkan kekerasan di Pondok Pesantren Al Hanifiyyah Mayan Mojo itu dan turut belasungkawa pada keluarga korban atas kejadian tersebut," ujarnya.
Sebelumnya pihak pesantren menyebut bahwa korban meninggal dunia karena terpeleset di kamar mandi.
Namun atas kecurigaan sang ibunda yang tak diperbolehkan melihat jasad anaknya, akhirnya kasus pun terbongkar.
Sang anak bukan terpeleset di kamar mandi, melainkan dikeroyok dan dianiaya oleh sesama santri hingga meninggal dunia.
(*)
Source | : | Kompas.com,TribunMataram.com |
Penulis | : | Ines Noviadzani |
Editor | : | Ayu Wulansari K |