(BACA JUGA : Tak Lagi Muda, 5 Selebriti Ini Tetap Kece dengan Gaya Kekinian ala Anak Millennials)
Buku itu selanjutnya menjadi pegangan wajib tokoh-tokoh pergerakan nasional waktu itu, termasuk juga Sukarno.
Baca juga: Kisah Haru Anak Penjual Lontong yang Dilantik Jokowi Menjadi Paskibraka 2018
Tidak bisa hadir saat proklamasi bisa jadi menjadi penyesalan terbesar bagi tokoh sekaliber Tan Malaka.
(BACA JUGA : Poppy Bunga Gelar Acara Akikah Anak Keduanya)
Meski demikian, bukan berarti dia tidak mempunyai peran penting.
Beberapa literatur mengatakan, bahwa tokoh yang menggerakkan Sukarni dan rekan-rekannya, adalah Tan Malaka.
Waktu itu, 6 Agustus 1945, Tan datang ke rumah Sukarni menggunakan nama Ilyas Husain.
Baca juga: Waspadalah, Pada 15-18 Agustus Gelombang Tinggi Akan Menerpa Indonesia
(BACA JUGA : Endy Arfian Ogah Dicap Sebagai Aktor Spesialis Horor)
Beberapa tokoh pemuda juga datang. Tak hanya sekali, 14 Agustus, untuk kali kedua Tan datang ke rumah Sukarni, lagi-lagi membicarakan masalah nasib bangsa.
Meski demikian, Tan Malaka tidak bisa seenaknya keluar menampakkan diri, karena dia masih dalam status buron pemerintah militer Jepang.
Penulis | : | None |
Editor | : | Dwi Ayu Lestari |