"Sampai kaki saya kram di sana, hampir enggak gerak," tutur Suraji.
Yasinta baru diketemukan dalam keadaan tak bernyawa sekitar pukul 05.00 WIB, pada Minggu (23/2/2020).
Jasad Yusinta mengambang pada jarak 400 meter di sungai dengan kedalaman 2 meter.
Sementara itu, duka Suraji masih terus membekas lantaran Yasinta adalah anak mahal yang baru dimilikinya saat usia yang tak lagi muda.
"Saya sudah tua, lama sekali baru punya anak. Keluarga bilang, Yasinta itu anak mahal," kata Suraji lirih.
Dilansir Grid.ID dari laman Tribun Jogja, Suraji mengenang momen terakhir bersama sang anak sebelum berangkat kegiatan susur sungai.
Baca Juga: Bagaimana bisa semua Korban Susur Sungai SMPN 1 Turi adalah Perempuan? Terungkap Beginilah Alasannya
Yasinta meminta uang jajan dobel saat berpamitan untuk ikut kegiatan pramuka.
"Tumben, hari itu dia minta uang jajan dobel sambil merengek ke saya," kenang Suraji.
Tak hanya itu, saat berangkat sekolah Yasinta tetap memakai sepatunya yang bolong.
Source | : | Kompas.com,Tribun Jogja |
Penulis | : | Novita |
Editor | : | Novita |