Grid.ID- Menjadi salah satu sumber amalan terbaik, sangat penting untuk mengetahui tata cara Salat Dhuha yang benar.
Dewasa kini, masih banyak orang yang bingung mengenai tata cara Salat Dhuha yang benar.
Oleh sebab itu, Grid.ID kali ini akan membahas soal tata cara Salat Dhuha.
Tapi sebelum membahas lebih jauh, patut diketahui ibadah ini biasanya dikerjakan pada pagi hari.
Mengutip Kompas.com, Sabtu (5/2/2022), dhuha berasal dari kata ad-Dhahwu yang berarti siang hari yang mulai panas.
Hal itu sesuai dengan makna kata dhuha yang diartikan sebagai waktu terbitnya matahari.
Sedangkan dalam kajian fikih, dhuha berarti: Waktu ketika matahari mulai meninggi sampai datangnya zawal (tergelincirnya matahari) (al-Mausu’ah al-Fiqhiyah al-Kuwaitiyah, 27/221).
Akibat rentang waktunya yang tergolong panjang, banyak orang yang bingung dengan kapan waktu terbaik untuk melaksanakan ibadah ini.
Di samping itu, sistem waktu yang berbeda dengan zaman Nabi Muhammad SAW juga menjadi salah satu alasan kebingunan bagi banyak orang.
Waktu menjalankan salat dhuha dapat diperkirakan sekitar pukul 07.00-11.00.
Namun untuk waktu terbaik, shalat ini sebaiknya dilakukan setelah melewati seperempat hari.
Asumsikan satu hari selama 12 jam terdiri dari pukul 05.00-17.00. Kemudian bagi empat waktu tersebut, maka salat dhuha bisa dilakukan pada seperempat kedua.
Maka, waktu tersebut artinya jatuh pada pukul 09.00, yang menjadikannya ibadah kedua setelah salat subuh.
Dengan pemilihan waktu ini, seluruh hari akan selalu terisi dengan ibadah salat tanpa putus.
Contohnya ibadah subuh yang dilakukan sebagai pembuka hari, kemudian dilanjutkan dengan salat dhuha, kemudian dzuhur, ashar, dan maghrib.
Tata cara Salat Dhuha
Melaksanakan Salat Dhuha hukumnya sunnah. Ibadah ini dilaksanakan sekurang-kurangnya dua rakaat.
Sama seperti salat lainnya, salat Dhuha diawali dengan bacaan niat. Berikut bacaannya:
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلَّهِ تَعَالَى
Usholli sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa
Artinya: "Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala."
Lanjut itu, berikut tata cara sholat Dhuha sebagaimana dikutip dari Tribun LifeStyle:
1. Niat sholat Dhuha
2. Takbirotul Ihram
3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)
4. Membaca Surah Al-Fatihah
5. Membaca Surah Asy-Syams
6. Ruku’ dengan tuma’ninah
7. I’tidal dengan tuma’ninah
8. Sujud dengan tuma’ninah
9. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
10. Sujud kedua dengan tuma’ninah
11. Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
12. Membaca Surah Al-Fatihah
13. Membaca Surah Ad-Dhuha
14. Ruku’ dengan tuma’ninah
15. I’tidal dengan tuma’ninah
16. Sujud dengan tuma’ninah
18. Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
19. Sujud kedua dengan tuma’ninah
20. Tasyahud Akhir dengan tuma’ninah
21. Salam
21. Membaca doa sholat Dhuha
Dikutip dari Buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap karya Drs. Moh. Rifa’i, bacaan surat dalam sholat Dhuha pada rakaat pertama yakni Asy-Syams.
Kemudian di rakaat kedua, surah yang dibaca yakni Ad-Dhuha.
Doa Setelah Salat Dhuha
اَللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Allahumma innad-duhaa’a duhaa’uka wal bahaa’a bahaa’auka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal-‘ismata ‘ismatuka.
Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil-ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa aataita ‘ibaadakash-shalihiin.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu."
"Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh."
(*)
Source | : | Tribun Lifestyle,KOMPAS.com |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Mia Della Vita |