Baca Juga: Penggemar Wajib Tahu! Yuk Intip Daftar Barang yang Dilarang Saat Konser Ed Sheeran di Jakarta
Saat ditemui wartawan TribunBatam.id, ibu korban sedang duduk termenung di kursi ruang tunggu Polsek Lubuk Baja.
Ia berharap kasus itu berjalan dengan baik dan anaknya mendapat keadilan.
"Saya sebagai ibu dari anak saya, cuma berharap semua anak-anak itu diproses, agar bisa memberikan efek jera," ujar ibu korban.
"Pulang-pulang nangis. Saya tanya kenapa awalnya, enggak mau jawab. Dia pergi sama adiknya. Sampai sekarang adiknya belum pulang juga," tambahnya.
Ia juga mengungkap kondisi anaknya saat kejadian.
"Kejadiannya Rabu (28/2/2024) sore. Dia nangis, ada luka-luka yang tampak di mukanya. Saya tanya dia diam. Adiknya dimana juga dia enggak tahu," kata ibu korban.
Ibu korban juga menjelaskan permasalahan yang terjadi sebelum adanya pengeroyokan yang dialami sang anak.
"Kalau dari cerita anak saya, diakan punya adik namanya AM. Pas sebelum dipukul itu, adiknya bilang kalau adiknya mau diperdagangkan sama kawannya. Dia nggak terima dan nanya biar kakak telfon orang itu. Dia mau ngebela adiknya. Ketemulah mereka, ternyata banyak orang. Adiknya itu bisa lari, si kakaknya ini yang kena," kata ibu korban.
Awalnya, ibu korban takut lapor ke polisi lantaran khawatir anaknya yang lain ikut jadi korban bully.
"Saya takut anak saya yang AM juga dipukuli, makanya pas videonya viral, baru saya berani datang bikin laporan," imbuhnya.
Source | : | Kompas.com,Tribunbatam.id,tribuntrends |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |