"Alhamdulillah sekarang sudah membaik. Dari visum tadi ada luka di muka, lengan, sama punggung," ucapnya.
Tak butuh waktu lama, polisi langsung meringkus terduga pelaku.
Saat diperiksa, terduga pelaku ditemani oleh ibunya.
Saat menjalani pemeriksaan, seorang remaja putri berusia 15 tahun yang juga terduga pelaku itu menyesali perbuatannya hingga menangis.
Dilansir dari Tribuntrends.com, pelaku mengaku sudah putus sekolah.
"Saya sudah enggak sekolah lagi, terakhir kelas 1 SMP. Harusnya ini kelas 2," katanya saat ditanya di ruangan penyidik.
Terduga pelaku itu juga cerita bahwa ia pernah jadi korban bully.
"Karena dulu sering izin tidak masuk sekolah karena sakit, dikatain penyakitan, kayak gitu," ujar anak berusia 15 tahun tersebut.
Saat ini polisi masih mendalami motif bullying di Batam yang dilakukan remaja putri itu, termasuk keterlibatan pelaku lainnya.
Jokowi: Jangan Sampai Kasus "Bullying" Ditutupi, Selesaikan!
Dilansir dari Kompas.com, Presiden Jokowi menyinggung soal kasus bullying yang terjadi di ranah sekolah.
Jokowi menyinggung bullying saat membuka Kongres XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/3/2024).
"Jangan sampai kasus bullying ditutup-tutupi, tapi diselesaikan. Biasanya, kasus bullying ini ditutup-tutupi untuk melidungi nama baik sekolah," kata Jokowi.
Saya sangat betul-betul khawatir akhir-akhir ini terjadinya kasus bullying, terjadinya kasus perundungan, kasus kekerasan, kasus pelecehan, yang bahkan ada yang memakan korban jiwa. Ini tidak boleh terjadi lagi," kata Jokowi.
Ia meminta bantuan para guru agar mencegah kasus bullying anak di sekolah.
"Jangan sampai ada siswa yang takut ketakutan di sekolah. Jangan sampai ada siswa yang tertekan di sekolah dan tidak betah di sekolah," kata Jokowi.
(*)
Source | : | Kompas.com,Tribunbatam.id,tribuntrends |
Penulis | : | Widy Hastuti Chasanah |
Editor | : | Widy Hastuti Chasanah |