Laporan Wartawan Grid.ID, Mia Della Vita
Grid.ID - Sebuah video yang menampilkan seorang perempuan Tiongkok tengah menyantap sup kelelawar viral di media sosial.
Sup kelelawar itu diduga menjadi penyebab awal penyebaran virus corona di Wuhan, Tiongkok.
Video itu memperlihatkan seorang perempuan cantik memegang kelelawar besar dengan sumpit.
Ia kemudian mulai menggigit sayapnya layaknya menyantap daging ayam.
Seorang pria di latar belakang video menyuruh perempuan itu untuk makan dagingnya.
"Makan dagingnya! Jangan makan kulitnya."
"Kamu harus makan daging di punggungnya," kata pria itu dalam bahasa Mandarin dikutip dari Dailymail.co.uk, Jumat (24/1/2020).
Baca Juga: Belum Sempat Diadu, Ayam Ini Lepas dari Tangan dan 'Serang' Pemiliknya hingga Tewas
Video itu diedarkan awal pekan ini oleh layanan berita Apple Daily yang berbasis di Hong Kong.
Menyusul itu, viral sebuah video yang dibagikan blogger Tiongkok bernama Chen Quishi di Twitter.
#ChinaPneumonia —
TERRIFYING #bat-eating Chinese woman..Back in 2003, the GLOBAL outbreak of #SARS killed more than 8,000 people. #Bat, civet cats are believed to be the origin of #virus ????.#WuhanCoronavirus #coronavirus #China #WuhanPneumonia ????????pic.twitter.com/xZqGlkU44d
— @Dystopia - #HongKong is NOT China (@Dystopia992) January 23, 2020
Video kedua yang viral ini menunjukkan kelelawar yang sudah matang terendam dalam semangkuk besar air kaldu.
"Setelah mengalami masalah ini, bisakah orang Tionghoa berhenti makan satwa liar?" tanya blogger dalam sebuah postingannya.
Para ahli menyakini bahwa kelelawar adalah salah stau pembawa epidemi coronavirus yang mematikan puluhan warga Tiongkok.
Baca Juga: Imlek 2020: Makna Hujan yang Turun di Tahun Baru Tionghoa, Benarkah Ini Pertanda Datangnya Hoki?
Mengutip laporan Business Insiden, Jumat (24/1/2020), penyakit mematikan ini berasal dari pasar makanan laut (seafood) Huanan di Wuhan yang menjual satwa liar.
Satwa liar yang dijual di sana diduga tercemar virus korona kemudian menyebar ke manusia yang mengkonsumsinya.
Sejauh ini, sudah ada 26 orang yang meninggal karena virus corona.
Namun sepertinya orang-orang di negara itu tidak akan berhenti memakan hewan tersebut dalam waktu dekat.
Sebab, dalam pengobatan tradisional, kelelawar dianggap dapat menyembuhkan serangkaian penyakit, termasuk batuk dan malaria.
Kotoran hewan itu bahkan diyakini dapat menyembuhkan penyakit mata, menurut ahli medis Tiongkok kuno Ben Cao Gang Mu.
Namun di beberapa tempat di dunia, makan kelelawar adalah ilegal karena bahaya penyakit zoonosis.
Mengutip The Sun, kelelawar diketahui juga pembawa virus Ebola dan Marburg.
Virus itu kemudian ditransmisikan ke manusia yang bersentuhan dengan mereka.
"Pembawa virus corona bisa jadi kelelawar, tetapi antara kelelawar dan manusia, mungkin ada perantara yang tidak diketahui," kata peneliti.
Para ilmuwan di Universitas Peking mengklaim bahwa virus mematikan itu ditularkan ke manusia dari kelelawar melalui ular, yang dijual di pasar terbuka di Wuhan.
Mereka percaya bahwa virus ini memiliki kecepatan mutasi 100 kali lebih cepat daripada virus DNA seperti cacar.
Karena virus ini bisa menyebar dari manusia ke manusia, pemerintah Tiongkok memutuskan mengisolasi delapan kota di Hubei.
Delapan kota itu adalah Wuhan, Huanggang, Ezhou, Chibi, Xiantao, Qianjiang, Zhijiang, dan Lichuan.
Penduduk yang tinggal di delapan kota tersebut kini dilarang bepergian, menurut pengumuman pemerintah setempat. (*)
Source | : | dailymail.co.uk,The Sun |
Penulis | : | Mia Della Vita |
Editor | : | Nurul Nareswari |