Pada tanggal 5 Juli 1946, pemerintah resmi mendirikan Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank sentral berdasarkan Perpu No.2 tahun 1946.
Selain tugasnya sebagai bank sentral, BNI juga diberi wewenang untuk melakukan kegiatan sebagai bank umum, seperti pemberian kredit, pengeluaran obligasi, dan penerimaan simpanan giro, deposito, atau tabungan.
Margono menjadi presiden pertama BNI, hingga tahun 1950.
Mendirikan BNI bukanlah hal yang mudah.
Margono dan timnya harus berjuang melawan berbagai rintangan dan ancaman, baik dari dalam maupun dari luar negeri.
Mereka harus menghadapi serangan dari tentara Belanda, sabotase dari DJB, dan persaingan dari bank-bank swasta lainnya.
Mereka juga harus mengatasi masalah inflasi, defisit anggaran, dan kekurangan modal.
Namun, dengan tekad dan kerja keras, Margono dan timnya berhasil menjalankan BNI dengan baik.
BNI menjadi salah satu sumber pendapatan negara dan salah satu penopang perekonomian Indonesia.
BNI juga menjadi salah satu bank yang terlibat dalam program pemberdayaan ekonomi rakyat, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
Source | : | Kompas.com,TribunJatim.com |
Penulis | : | Fidiah Nuzul Aini |
Editor | : | Fidiah Nuzul Aini |